Digital Marketing telah menjadi hal yang lazim di dunia bisnis sekarang ini. Dimulai dari tahun 1990 hingga sekarang ini di tahun 2024,
Digital Marketing telah berkembang kian pesat, terutama dengan semakin berkembangnya platform
digital seperti Meta (Instagram dan Facebook), TikTok, X (Twitter), Youtube, Google, Thread, dan berbagai platform lainnya
. Dengan perkembangan ini, maka berbagai platform tersebut tidak hanya menyediakan platform untuk Anda sebagai
user berkembang secara organik saja, tetapi juga telah menyiapkan bagi Anda kemudahan yang dapat dicapai dengan membayar sejumlah uang kepada
platform tersebut. Seperti misalnya Meta yang berdiri untuk Instagram, Facebook, dan Whatsapp, mereka menyediakan fitur berbayar melalui iklan untuk mempromosikan jasa atau produk yang Anda jual melalui Meta Ads, dimana kemudian akan dikelola menggunakan Meta Ads Manager. Selain itu, Google juga menyediakan fitur iklan melalui Google Ads, dimana kemudian akan dapat disebar ke platform pencarian Google, Youtube, hingga aplikasi-aplikasi yang tersedia di Google Play Store. Keuntungan dari menggunakan fitur iklan dari berbagai platform daring yang menyediakan jasa iklan ini adalah kemampuan untuk menargetkan jasa atau produk yang kita jual spesifik ke
target audience/
target market yang kita tuju.
RHP memiliki kompetensi dalam memperkuat digitalisasi bisnis B2B dan B2C melalui berbagai layanan kami, termasuk pembuatan kreatif yang terintegrasi dengan strategi pemasaran, serta pengembangan solusi digital seperti website dan sistem. Kami siap membantu Anda dalam membangun situs web Anda dan meningkatkan ROI bisnis Anda. Hubungi kami untuk memulai perjalanan digital Anda. |
Perbedaan antara Marketing B2B dan B2C
Perbedaan paling mendasar antara Marketing B2B dan Marketing B2C adalah target
audience yang ingin dituju. Mudahnya, Marketing B2B menyasar segelintir orang atau perusahaan yang sedang ingin melakukan ekspansi atau melakukan efisiensi
flow perusahaan. Selain itu, kebutuhan bagi eksistensi perusahaan pun merupakan hal lain yang dapat dijual agar perusahaan terlihat lebih kredibel di mata klien. Sebagai contoh, untuk melakukan ekspansi, sebuah perusahaan dapat menambah
product line yang dijualnya melalui maklon atau consignment. Untuk melakukan efisiensi
flow perusahaan, dibuatlah sistem yang sedemikian rupa hingga dapat membantu seluruh karyawan yang berada di dalamnya bekerja dengan lebih efisien dan transparan, memenuhi penerapan GCG (Good Corporate Governance). Dan agar eksistensi perusahaannya juga terlihat lebih superior, maka pabrik mereka akan menerapkan K3L, Safety Induction, dan ISO 9001. Kemudian, untuk meningkatkan investasinya, dibuatlah
Video Safety Induction dan interior serta
flow dari pabrik dibuat sedemikian rupa agar klien potensial percaya akan kemampuan mereka. Sedangkan, Marketing B2C menyasar masyarakat luas dimana kemudian dapat kita pecah ke dalam masyarakat kelas ekonomi mana dan apakah hobi yang dijual, ataukah
lifestyle yang dijual, dll. Tujuan dari penjualan B2C ini mudahnya adalah kebutuhan baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier dari seseorang dan tidak harus berhubungan langsung dengan peningkatan produktivitas dari masyarakat tersebut. Sebagai contoh, kebutuhan primer yang dijual dapat berupa air minum dalam kemasan (AMDK). Dalam proses B2C, oleh perusahaan besar, barang akan didistribusikan ke para distributor di setiap daerah untuk kemudian didistribusikan kembali secara retail dari perusahaan distributor tersebut ke warung-warung dan toko retail lainnya. Oleh karenanya Marketing B2C lebih berfokus untuk memperkuat persepsi brand mereka di mata pembeli, sehingga
end user yaitu masyarakat luas yang menjadi target pasar perusahaan mau mencoba untuk membeli dan bahkan menjadi pembeli setia dari produk yang dijual oleh perusahaan tersebut. Untuk itu, baik bisnis B2B maupun B2C, sama-sama menyediakan kesempatan untuk berhasil dengan nilai transaksi yang sama baiknya.
Adopsi Strategi Digital Marketing yang Efektif untuk B2B
Berikut adalah beberapa strategi yang kami adopsi dalam mempromosikan perusahaan kami dan klien kami hingga perusahaan klien kami berhasil bertemu dengan pembeli besar dari Hyundai dan Daihatsu melalui platform Meta (Instagram dan Facebook) serta Google (Website) dengan bantuan fitur iklan dari Meta dan Google. Bahkan, setiap bulannya dapat menghasilkan closing rate hingga 4-6 klien besar dengan transaksi 500 juta+ setelah melalui optimasi perusahaan kami.
A. Konten yang Disesuaikan dengan Siklus Pembelian B2B
Pembelian B2B mudahnya berfokus pada kebutuhan oleh seseorang atau perusahaan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang Anda berikan. Untuk itu, Anda perlu meningkatkan visibilitas dengan membuat media sosial dan website agar calon pembeli dapat mengetahui lebih lanjut atas jasa atau produk yang Anda jual sebelum memutuskan untuk menghubungi Anda. Selain dari media sosial dan website, Anda juga membuat visibilitas Anda terlihat melalui Google My Business, sehingga ketika perusahaan Anda dicari di Google Maps, perusahaan Anda dapat ditemukan oleh calon pembeli Anda.
B. Pemanfaatan Social Media dalam Pembelian B2B
Dalam pemanfaatan media sosial dalam pembelian B2B, calon pembeli tentu akan melihat seberapa jauh kemampuan Anda untuk mengkomunikasikan apa yang Anda jual melalui platform tersebut. Selain itu, gambar-gambar yang menjadi kegiatan Anda sehari-hari, produk Anda, dan kapasitas Anda perlu ditampilkan pula sebagai bukti bahwa Anda memiliki kekuatan di bidang tersebut. Untuk itu, copywriting, desain visual, dan strategi komunikasi yang baik perlu dibentuk sebagai komitmen Anda kepada calon pembeli Anda akan profesionalitas yang Anda miliki.
C. Pentingnya SEO dan SEM dalam Pemasaran B2B
Ketika Anda sedang dalam proses membangun suatu bisnis, ada baiknya Anda fokus ke dalam salah satu platform terlebih dahulu. Untuk itu, selain dari pembuatan sosial media, platform lain dimana Anda bisa fokus adalah pembuatan website. Khususnya untuk B2B, kami menemukan bahwa hasil akan lebih terlihat ketika Anda membuat website dan mengiklankan website (SEM) tersebut ke targer pasar yang benar. Selain itu, dalam pembuatan website, dibutuhkan copywriting, layout, dan desain dari website yang menarik agar calon pembeli mau melanjutkan pencarian mereka di website kita. Untuk itu, dalam pembuatan website, patut diperhatikan bagaimana SEO yang baik dalam suatu website, agar website kita dapat ditemukan oleh calon pembeli yang ingin membeli jasa atau produk kita.
D. Email Marketing yang Dikustomisasi untuk Pelanggan B2B
Terakhir, yang paling sering dimanfaatkan sekarang ini dalam pemasarang digital adalah E-Mail Marketing. Banyak database diluaran sana sekarang ini yang dijual untuk kepentingan mengirimkan e-mail ke klien potensial kita dan sama alat pemasaran di atas, e-mail marketing pun perlu dikemas sedemikian rupa agar calon klien kita mau melanjutkan utnuk membaca e-mail yang kita kirim, karena seringkali e-mail yang kita kirim akan masuk ke spam atau tenggelam ditelan berbagai e-mail lainnya.
Demikian pembahasan tentang Digital Marketing B2B di era sekarang ini. Kiranya pembahasan ini dapat menjadi
insight baru bagi Anda untuk memulai perjalanan pemasaran
digital Anda. Kami percaya bahwa alat pemasaran akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kami tahu bahwa mereka yang tidak mau beradaptasi cepat atau lambat dapat hanyut terbawa arus. Namun demikian, kami juga percaya bahwa alat pemasaran konvensional akan tetap melekat di hati para pemanfaatnya dan selalu akan ada ruang dalam pemanfaatan pemasaran konvensional yang telah menjadi fondasi pemasaran selama ini, seperti misalnya
Word-of-Mouth (WOM).