© PT. RHP Cipta Digital 2023

Digital Marketing B2B:

Yang Jarang Orang Ketahui Tentang Marketing B2B

Feb 11, 2024 | Insights

Digital Marketing B2B: Yang Jarang Orang Ketahui Tentang Marketing B2B

Digital Marketing telah menjadi hal yang lazim di dunia bisnis sekarang ini. Dimulai dari tahun 1990 hingga sekarang ini di tahun 2024, Digital Marketing telah berkembang kian pesat, terutama dengan semakin berkembangnya platform digital seperti Meta (Instagram dan Facebook), TikTok, X (Twitter), Youtube, Google, Thread, dan berbagai platform lainnya. Dengan perkembangan ini, maka berbagai platform tersebut tidak hanya menyediakan platform untuk Anda sebagai user berkembang secara organik saja, tetapi juga telah menyiapkan bagi Anda kemudahan yang dapat dicapai dengan membayar sejumlah uang kepada platform tersebut. Seperti misalnya Meta yang berdiri untuk Instagram, Facebook, dan Whatsapp, mereka menyediakan fitur berbayar melalui iklan untuk mempromosikan jasa atau produk yang Anda jual melalui Meta Ads, dimana kemudian akan dikelola menggunakan Meta Ads Manager. Selain itu, Google juga menyediakan fitur iklan melalui Google Ads, dimana kemudian akan dapat disebar ke platform pencarian Google, Youtube, hingga aplikasi-aplikasi yang tersedia di Google Play Store. Keuntungan dari menggunakan fitur iklan dari berbagai platform daring yang menyediakan jasa iklan ini adalah kemampuan untuk menargetkan jasa atau produk yang kita jual spesifik ke target audience/target market yang kita tuju.
RHP memiliki kompetensi dalam memperkuat digitalisasi bisnis B2B dan B2C melalui berbagai layanan kami, termasuk pembuatan kreatif yang terintegrasi dengan strategi pemasaran, serta pengembangan solusi digital seperti website dan sistem. Kami siap membantu Anda dalam membangun situs web Anda dan meningkatkan ROI bisnis Anda. Hubungi kami untuk memulai perjalanan digital Anda.

Perbedaan antara Marketing B2B dan B2C

Perbedaan paling mendasar antara Marketing B2B dan Marketing B2C adalah target audience yang ingin dituju. Mudahnya, Marketing B2B menyasar segelintir orang atau perusahaan yang sedang ingin melakukan ekspansi atau melakukan efisiensi flow perusahaan. Selain itu, kebutuhan bagi eksistensi perusahaan pun merupakan hal lain yang dapat dijual agar perusahaan terlihat lebih kredibel di mata klien. Sebagai contoh, untuk melakukan ekspansi, sebuah perusahaan dapat menambah product line yang dijualnya melalui maklon atau consignment. Untuk melakukan efisiensi flow perusahaan, dibuatlah sistem yang sedemikian rupa hingga dapat membantu seluruh karyawan yang berada di dalamnya bekerja dengan lebih efisien dan transparan, memenuhi penerapan GCG (Good Corporate Governance). Dan agar eksistensi perusahaannya juga terlihat lebih superior, maka pabrik mereka akan menerapkan K3L, Safety Induction, dan ISO 9001. Kemudian, untuk meningkatkan investasinya, dibuatlah Video Safety Induction dan interior serta flow dari pabrik dibuat sedemikian rupa agar klien potensial percaya akan kemampuan mereka. Sedangkan, Marketing B2C menyasar masyarakat luas dimana kemudian dapat kita pecah ke dalam masyarakat kelas ekonomi mana dan apakah hobi yang dijual, ataukah lifestyle yang dijual, dll. Tujuan dari penjualan B2C ini mudahnya adalah kebutuhan baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier dari seseorang dan tidak harus berhubungan langsung dengan peningkatan produktivitas dari masyarakat tersebut. Sebagai contoh, kebutuhan primer yang dijual dapat berupa air minum dalam kemasan (AMDK). Dalam proses B2C, oleh perusahaan besar, barang akan didistribusikan ke para distributor di setiap daerah untuk kemudian didistribusikan kembali secara retail dari perusahaan distributor tersebut ke warung-warung dan toko retail lainnya. Oleh karenanya Marketing B2C lebih berfokus untuk memperkuat persepsi brand mereka di mata pembeli, sehingga end user yaitu masyarakat luas yang menjadi target pasar perusahaan mau mencoba untuk membeli dan bahkan menjadi pembeli setia dari produk yang dijual oleh perusahaan tersebut. Untuk itu, baik bisnis B2B maupun B2C, sama-sama menyediakan kesempatan untuk berhasil dengan nilai transaksi yang sama baiknya.

Adopsi Strategi Digital Marketing yang Efektif untuk B2B

Berikut adalah beberapa strategi yang kami adopsi dalam mempromosikan perusahaan kami dan klien kami hingga perusahaan klien kami berhasil bertemu dengan pembeli besar dari Hyundai dan Daihatsu melalui platform Meta (Instagram dan Facebook) serta Google (Website) dengan bantuan fitur iklan dari Meta dan Google. Bahkan, setiap bulannya dapat menghasilkan closing rate hingga 4-6 klien besar dengan transaksi 500 juta+ setelah melalui optimasi perusahaan kami.

A. Konten yang Disesuaikan dengan Siklus Pembelian B2B

Pembelian B2B mudahnya berfokus pada kebutuhan oleh seseorang atau perusahaan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang Anda berikan. Untuk itu, Anda perlu meningkatkan visibilitas dengan membuat media sosial dan website agar calon pembeli dapat mengetahui lebih lanjut atas jasa atau produk yang Anda jual sebelum memutuskan untuk menghubungi Anda. Selain dari media sosial dan website, Anda juga membuat visibilitas Anda terlihat melalui Google My Business, sehingga ketika perusahaan Anda dicari di Google Maps, perusahaan Anda dapat ditemukan oleh calon pembeli Anda.

B. Pemanfaatan Social Media dalam Pembelian B2B

Dalam pemanfaatan media sosial dalam pembelian B2B, calon pembeli tentu akan melihat seberapa jauh kemampuan Anda untuk mengkomunikasikan apa yang Anda jual melalui platform tersebut. Selain itu, gambar-gambar yang menjadi kegiatan Anda sehari-hari, produk Anda, dan kapasitas Anda perlu ditampilkan pula sebagai bukti bahwa Anda memiliki kekuatan di bidang tersebut. Untuk itu, copywriting, desain visual, dan strategi komunikasi yang baik perlu dibentuk sebagai komitmen Anda kepada calon pembeli Anda akan profesionalitas yang Anda miliki.

C. Pentingnya SEO dan SEM dalam Pemasaran B2B

Ketika Anda sedang dalam proses membangun suatu bisnis, ada baiknya Anda fokus ke dalam salah satu platform terlebih dahulu. Untuk itu, selain dari pembuatan sosial media, platform lain dimana Anda bisa fokus adalah pembuatan website. Khususnya untuk B2B, kami menemukan bahwa hasil akan lebih terlihat ketika Anda membuat website dan mengiklankan website (SEM) tersebut ke targer pasar yang benar. Selain itu, dalam pembuatan website, dibutuhkan copywriting, layout, dan desain dari website yang menarik agar calon pembeli mau melanjutkan pencarian mereka di website kita. Untuk itu, dalam pembuatan website, patut diperhatikan bagaimana SEO yang baik dalam suatu website, agar website kita dapat ditemukan oleh calon pembeli yang ingin membeli jasa atau produk kita. 

D. Email Marketing yang Dikustomisasi untuk Pelanggan B2B

Terakhir, yang paling sering dimanfaatkan sekarang ini dalam pemasarang digital adalah E-Mail Marketing. Banyak database diluaran sana sekarang ini yang dijual untuk kepentingan mengirimkan e-mail ke klien potensial kita dan sama alat pemasaran di atas, e-mail marketing pun perlu dikemas sedemikian rupa agar calon klien kita mau melanjutkan utnuk membaca e-mail yang kita kirim, karena seringkali e-mail yang kita kirim akan masuk ke spam atau tenggelam ditelan berbagai e-mail lainnya.  Demikian pembahasan tentang Digital Marketing B2B di era sekarang ini. Kiranya pembahasan ini dapat menjadi insight baru bagi Anda untuk memulai perjalanan pemasaran digital Anda. Kami percaya bahwa alat pemasaran akan semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan kami tahu bahwa mereka yang tidak mau beradaptasi cepat atau lambat dapat hanyut terbawa arus. Namun demikian, kami juga percaya bahwa alat pemasaran konvensional akan tetap melekat di hati para pemanfaatnya dan selalu akan ada ruang dalam pemanfaatan pemasaran konvensional yang telah menjadi fondasi pemasaran selama ini, seperti misalnya Word-of-Mouth (WOM).

Related Posts

Panduan Implementasi PPC (Pay-Per-Click)

Panduan Implementasi PPC (Pay-Per-Click)

PPC atau Pay-Per-Click adalah model periklanan di mana pengiklan hanya membayar ketika pengguna mengklik iklan di mesin pencarian. Tentu saja hal ini berarti model periklanan dari PPC merupakan bagian dari digital marketing, ini berbeda dengan model periklanan tradisional di mana pengiklan membayar biaya tetap terlepas dari hasil yang diperoleh.

Panduan Bekerja Sama dengan Key Opinion Leader bagi Brand

Panduan Bekerja Sama dengan Key Opinion Leader bagi Brand

Key Opinion Leader (KOL) adalah individu yang dianggap memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengaruh yang mendalam dalam suatu bidang atau industri tertentu, terutama dalam konteks digital marketing. Mereka bukan hanya memiliki basis pengikut yang besar di media sosial atau platform online lainnya, tetapi juga diakui sebagai otoritas dalam bidang mereka.

Panduan Meningkatkan Ulasan Bisnis Anda di Google Maps agar Lebih Terlihat dan Diapresiasi

Panduan Meningkatkan Ulasan Bisnis Anda di Google Maps agar Lebih Terlihat dan Diapresiasi

Untuk memulai meninjau bisnis di Google Maps Review, langkah pertama adalah membuat profil bisnis Google melalui layanan Google My Business yang disediakan oleh Google. Proses pembuatan profil ini relatif sederhana dan intuitif. Pengguna hanya perlu mengakses situs web Google My Business dan mengikuti langkah-langkah yang diminta, seperti memberikan informasi dasar tentang bisnis, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan jam operasional.

Jasa Pembuatan Augmented Reality di Jakarta

Jasa Pembuatan Augmented Reality di Jakarta: Mempererat Kehadiran Online dan Offline Perusahaan Anda

Di Jakarta, sebagai pusat bisnis dan teknologi di Indonesia, peluang untuk memanfaatkan teknologi terkini seperti Augmented Reality (AR) semakin menarik perhatian. Jasa pembuatan AR di Jakarta tidak hanya memberikan pengalaman yang unik kepada pelanggan tetapi juga mempererat kehadiran bisnis secara keseluruhan. Melalui Jasa pembuatan AR di Jakarta, perusahaan dapat membuat sebuah campaign yang terintegrasi antara kegiatan offline dan online mereka sehingga campaign yang dibangun dapat berjalan lebih maksimal.

Jasa Pembuatan Virtual Tour di Jakarta

Jasa Pembuatan Virtual Tour di Jakarta: Memperkuat Impulse Buying Calon Pembeli

Salah satu strategi untuk menarik perhatian calon pembeli dan memengaruhi keputusan calon pembeli adalah menggunakan virtual tour. Di Jakarta, jasa pembuatan virtual tour telah menjadi alat yang kuat untuk memperkuat “impulse buying” atau pembelian impulsif calon pembeli. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana virtual tour memengaruhi perilaku pembelian dan bagaimana hal ini menguntungkan bisnis di Jakarta.